Tuesday, May 29, 2007

BAYI


Sudah punya anak? Atau paling enggak, pernah mencermati bayi?

Perempuan cantik lahir tanggal 15 Juni 2003. Sudah hampir 4 tahun umurnya sekarang. Karena kenakalan dan kelucuannya, aku hampir lupa bagaimana aku pertama mengenalnya. Kukais-kais ingatanku, untuk kembali kubaca saat aku tak tahu bagaimana harus memperlakukannya..

------------

Kutunggu sampai dokter dan para suster selesai membersihkan dan membungkusnya, sampai aku berani memandangnya. Mahluk kecil, mata merem, dengan kepala berbentuk aneh. Bagian depan - bagian wajah - agak melorot ke bawah dibandingkan kepala bagian belakang. Kelak aku tahu bahwa ini disebabkan karena proses kelahiran normal. Dan dalam hitungan jam, kepala mungil itu akan menjadi indah sesuai seharusnya (?).

Dan mulutnya yang merah kecil bergerak-gerak. Tidak seperti orang yang sedang mengucapkan sesuatu. Kurasa gerakan terjadi dengan sendirinya. Tanpa maksud. Matanya masih merem.

Ya! mahluk itu bergerak sendiri! tanpa battery tanpa listrik. Orang-orang memberi selamat. Ibu yang pertama kali : "wah anakmu Gung.." sambil tersenyum. Tapi aku masih belum mampu menghapus rasa kagum.

Anakku? Milikku? Apa yang sudah kuperbuat? Tidak secuilpun dari tubuh mahluk ini yang aku buat! Telinga yang melengkung-lengkung, hidung yang mungil cantik, pipi yang halus, belum lagi tiupan energi yang menggerakkan jari-jemari kaki dan tangannya mengikuti angin..

Tuhan.. aku memerlukan keberadaanMu.. Karena aku tak mampu mengakui bahwa anak ini ciptaanku.. Aku tak sanggup untuk tidak menyadari bahwa aku tak sehebat itu.. Maka Engkau harus ada Tuhan, yang menitipkan anak ini kepadaku..

Aku akan menjaganya semampuku.. Sekali lagi, semampuku.. Sisanya, maaf Tuhan.. harus kupasrahkan kepadaMu..


Monday, May 28, 2007

PUTUS

.
Putus cinta... Hanya waktu yang bisa menyembuhkannya. Apalagi sudah berlalu seabad lamanya.
Tapi ada satu hal yang mampu mengabadikannya : puisi !
Tidak perlu indah. Tapi membacanya kembali mengingatkan pada perasaan saat itu yang mengubah pelakunya menjadi tokoh dongeng yang mampu melihat rembulan merah menangis, bintang jatuh ke laut, burung terbang memanah jantung putri duyung, dan sebagainya..


PUTUS

Bila hari ini adalah saatnya
Kau mau aku meninggalkanmu selamanya
Kuharap nafasmu yang membisikkannya di telingaku

Sambil kau peluk ragaku
Kau cerabut pijar-pijar di hatiku satu-persatu
Dan senyummu melebar menyambut rintihanku
Yang melemah di setiap gerak tanganmu

Lidahmu lembut jilati madu
Di antara darah dan airmata yang mengucur lambat
Dari semangatku yang mengering

Aku adalah khayalan hampa
Menatap sayat pada hitam cahaya
Bayangan rentang sayapmu lumuri batinku sempurna
Kibas sayapmu tebarkan bulu-bulu
Yang berjatuhan mengeras menajam
Menjadi pagar besi mengurungku maya

Aku mengering
Dan kau terbang menikmati angin
Menerpa wajahmu bangkitkan gairahmu
Menutup mata butakan kelam di pangkal masa

Bila hari ini adalah saatnya
Kau mau aku meninggalkanmu selamanya
Kuharap suaramu yang menggetarkan kesadaranku

Sambil kau peluk dan kau ciumi aku
Dan kau bisikkan mantera terampuh pencabut nyalaku

Aku rebah dan mengering
Tanganku melambai kaku dan hening
Kepadamu yang bersiap untuk terbang jauh
Setelah kakimu menjejak denyut terakhir jantung jasadku..

Selesailah.
Selesai sudah
.

Friday, May 25, 2007

MENIKAH

.
Sudah menikah?
..
Desember 2001. Akhirnya setelah lebih dari 6 tahun..
.
Mengapa aku harus menikah? Aku sudah cukup bahagia. Saat itu aku merasa sudah cukup bahagia. Konon, salah satu ciri orang bahagia adalah punya one steady relationship and having some friends. That's me at that time..
.
Namun, situasi menyadarkan bahwa ini hanyalah jembatan menuju ke suatu hubungan yang lebih bertanggung jawab. Setidaknya, begitu kata masyarakat saat ini.
.
Menikah? Jadi suami? kemudian jadi bapak? tiba-tiba aku merasa berada di posisi Bapakku.. Bekerja keras menghidupi keluarga dengan 4 orang anak.
.
Dari dulu aku tahu bahwa semua orang harus menikah, termasuk aku. Tapi aku belum pernah memikirkan apa makna menikah. Yang di kepalaku hanyalah bahwa menikah adalah konsekuensi. Dan aku tidak dididik untuk menghindar dari konsekuensi. Paling-paling meminimalkan resiko.
.
Merenung lagi sebelum memutuskan..
.
Rasa cinta Eros yang menggebu-gebu pasti sudah berkurang. Jadi sudah bisa menimbang untung-rugi dari sifat-sifat masing-masing jika disatukan. Wise man says, menikahlah setelah surut jatuh-cintamu (tapi tidak cintamu).
.
Dan kemantapan adalah energi yang luar biasa..
.
My lady, there are millions of women out there, and I'm stucked with you! ... Thank God I'm the chosen one.. ;-)
.
Wife, whether you (and I) like or not, this is the beginning of our new life. I (and you) don't know what will happen next, but don't you agree with me that this is the most exited part!