.
Mengapa manusia kini berserak-serak tersebar di seluruh penjuru bumi?
Tak saling mengerti bahasa masing-masing lagi?
Mungkin pada awalnya semua satu bahasa dan satu logatnya
Dan dibangun menara menembus langit sebagai tanda
Lambang jumawa bahwa keseragaman bisa dijaga
Lalu mungkin pula Tuhan jadi merasa tak suka
Turunlah Dia ke dunia dan menghancurkan segala rencana
Hingga kesombongan terhenti sementara
Tapi Tuhan menyisakan satu bahasa hati
Begitu indah dan sederhana setiap insan mudah mengerti
Sampai masing-masing kumpulan manusia kembali membangun menara
Panduan peradaban yang tersusun rapi serasa sempurna tertata
Berdiri sendiri-sendiri tak mau saling memahami antar bangsa
Sementara bahasa hati menjadi tak berarti bahkan terkubur terlupa
Kali ini dari langit Tuhan tak kunjung turun
Bisa jadi sudah bosan pakai jurus Kun Fayakun
Dan menyerahkan pada manusia untuk mengatasi sendiri lambat laun
---
(terpesona film BABEL yang kulihat dari DVD bajakan
dapat pinjam dari teman - entah kapan aku kembalikan)
Wednesday, October 17, 2007
BABEL
Posted by DANIEL! at 2:13 PM
Labels: kekagumanku