Friday, July 18, 2008

WANTED

.
Apa jadinya jika manusia meyakini bahwa dirinya terpilih untuk menjadi Tuhan bagi manusia lainnya?

Tanda-tandanya tampak begitu nyata. Kode-kode petunjuk yang melampaui batas nalar, kemampuan diri melebihi manusia kebanyakan, kenyataan-kenyataan yang menegaskan, hingga hasil selama ratusan tahun yang tampaknya mampu mewujudkan keseimbangan. Itu semua menjadikan keyakinan penuh, bahwa memang mereka ditakdirkan menjadi tangan takdir bagi manusia lain. Sampai saat tangan itu menjangkau dirinya sendiri..

Seribu tahun yang lalu, sekelompok penenun menemukan kode rahasia adi kodrati pada kain-kain tenunan tentang orang-orang yang kematiannya seolah layak untuk menyeimbangkan dunia. Lalu mereka berkesimpulan bahwa Tuhan telah memilih mereka menjadi eksekutor pencabut nyawa. The Fraternity, nama kelompok itu, menjadi kumpulan pembunuh tangguh atas nama kehendak Tuhan dan tujuan mulia. Hingga akhirnya seribu tahun kemudian, terbongkar fakta bahwa kode telah menuliskan takdir yang menghendaki kematian seluruh anggota kelompok the Fraternity.

Sikap merasa benar dan keyakinan sebagai orang-orang terpilih menjadi wakil Tuhan di dunia membuat mereka meragukan petunjuk bahwa kematian The Fraternity adalah ketetapan Tuhan untuk keseimbangan dunia.

Jadi untuk siapa sebenarnya petunjuk dari langit? Untuk menghakimi orang lain? Atau justru terutama untuk selalu menghakimi diri sendiri? Jika kode Tuhan dipakai untuk menunjuk orang lain maka saat petunjuk itu menuding hidung sendiri mereka yang telanjur merasa lebih benar diantara segenap umat manusia sadar atau tidak sadar akan menjawab: "fuck the code!".


******
Nobar sama Maya dan Iko.
Pas adegan-adegan penuh darah, Maya lebih banyak menunduk. Mungkin nggak suka melihat darah. Mungkin juga pas kebetulan sedang sibuk menikmati popcornnya. :)
Iko, kapan-kapan aku mampir ke workshopnya ya!
Thanks buat semua. Kapan nonton lagi?