Thursday, November 8, 2007

KEPINGAN CINTA

.
Kulihat sekeping cinta
Tergeletak di jalan mungkin jatuh dari langit
Berkilau berpendar langsung kuambil jadi milikku
Bukankah sudah kesepakatan yang memungut paling dulu dialah sang empu?

Kutimang kusayang kurapikan
Lalu kupaskan kepingnya mengisi puzzle jiwaku yang hilang
Aduh asiknya menyusun dan menikmatinya melengkap satu-satu

Aku adalah bocah lelaki kecil yang girang riang
Menemukan mainan seindah pagi seterang bintang
Menjadi dewasa bukan lagi tujuan tak lagi impian
Karena disini hari ini aku menari di atas pelangi entah nyata atau mimpi tak kuhiraukan

Namun tak kusadari entah datang dari mana
Sepasang mata besar berwarna nanar bersinar kasar
Hendak merebut cintaku katanya aku tak ikuti aturan
Dibeber pasal berlembar-lembar lengkap dengan aneka ancaman

Hei siapa kau?!
Mengaku Tuhanpun kulawan apalagi sorotmu memancar setan!
Aku tak takut!
Cintaku tlah menyatu tak kan bisa kau renggut selain bersenjata maut!


Dan tangan kecilnya pucat berkeringat menggenggam cinta erat dibalik tubuh kurus gemetar penat


Kupungut sekeping cinta
Dari jalanan namun kuyakin asalnya dari langit
Kuaku karena kutahu ini memang milikku

Tak ada yang mampu menghadang rasa yang kumiliki
Semua orang pintar berkoar tapi sebenarnya mereka hidup untuk kepuasan pribadi
Lalu mengapa aku tak boleh asik dengan mainan baruku sendiri?


Bocah lelaki itu terus nikmat bersenang-senang
Menari di atas pelangi bersama cintanya dari pagi hingga meremang sinaran bintang
Sementara sepasang mata tak kenal lelah penuh benci mengawasi garang
Menunggu saat tepat terjang menerkam meraih menang

Dan dunia terus berjalan, berbagi benci dan cinta, berbagi cemas dan suka, berbagi akal dan rasa,
berbagi rata sepanjang usia..