Monday, November 5, 2007

SAMPAH

.
Dulu piring beling, sekarang styrofoam cantik
Dulu gelas belimbing, sekarang gelas plastik
Dulu sendok bebek, sekarang bebek plastik
Dulu dicuci, dilap, dipakai lagi, sekarang semua SAMPAH

Tak perlu sapu tangan, pakai tissue kering
Tak perlu handuk tangan, pakai tissue basah
Tak perlu popok kain, pakai pempers instan
Tak perlu dicuci, diseterika, lalu dipakai lagi, toh semua SAMPAH

Repot pakai toples kaca, sudah ada wadah plastik
Repot bawa kranjang belanja, sudah ada kantong plastik
Repot bawa termos air, sudah ada minuman plastik
Repot merawat, menyimpan, memakai lagi, untuk apa kan semua SAMPAH

Wah mengerikan juga ya
Jadi saksi perubahan mental manusia
Eh, bukan sekedar saksi, malah pelaku utama
Merasakan kemalasan didukung segenap upaya
Oleh para perekayasa kreatif pencari laba
Namun sayang tak peduli siapa menanggung dampaknya
(Termasuk saya)

Buang sampah di tempatnya, sudah lumayan disiplin saya lakukan
Jadi boleh lah sebel sama mereka yang nyampah sembarangan
Tapi mengurangi jumlah sampah, waduh maaf berat sekali sudah ketergantungan

Gimana ya?