Thursday, February 14, 2008

WAS VALENTINE A SAINT?

.
Benarkah Valentine seorang santo? Benarkah dia adalah orang yang mengabdikan hidupnya untuk kemuliaan cinta dari Sang Penciptanya? Jangan-jangan dia bahkan tak pernah ada. Jangan-jangan dia hanyalah tokoh rekaan karangan pemuka-pemuka agama di jaman awal untuk mengalihkan kebiasaan masyarakat setempat saat itu.

Apakah kita benar-benar memerlukan satu hari khusus untuk memperingati kasih sayang? Bukankah seharusnya ia dirayakan setiap hari? Belum lagi situasi saat ini yang tak mau melewatkan setiap momen lolos dari kalkulasi untung rugi. Lihatlah hari ini kasih sayang bisa dikemas dalam produk aneka rupa berwarna pink atau cokelat dan bisa dipilih -- tentu saja lalu dibeli --tanpa perlu ditanya apa maknanya.

Saya tidak tertarik untuk ikut menjadikan hari ini sebagai hari spesial. Meskipun masih tetap tersenyum getir saat membaca bahwa Pemda Bukittinggi sampai melarang adanya perayaan dan mengancam untuk menangkapi muda-mudi yang dicurigai melanggar, dengan tuduhan kemaksiatan. Mungkin para pejabat disana layaknya orang tua yang tersinggung harga dirinya karena kemauan sang anak lalu emosi menggelapkan akal sehat dan tak malu-malu mengeluarkan senjata pamungkas kekuasaan : pokoknya tidak boleh! kalau nekad, awas!
Betapa sulitnya menjadi orang tua, apalagi yang hidup di dunianya sendiri yang terus menyempit dan menua.

Begitulah pagi hari ini adalah pagi biasa. Duduk membaca surat kabar sambil menonton berita. Sampai kemudian saya lihat anak saya yang baru bangun tidur dengan rambut masih acak-acakan dan sisa liur mengering dipipinya, berjalan ke arah saya dengan melipat tangan di punggung. "I love you, Bapak Daniel.." katanya sambil mencium pipi saya dan menyerahkan sekotak cokelat. Belum utuh datang kesadaran, isteri ikut mencium dan berbisik bahwa anak saya yang memaksa untuk beli cokelat buat bapaknya. Mungkin saran dari gurunya..

Lalu kami berangkulan sambil tertawa-tawa. Dalam hati saya berkata: Santo Valentine, kamu mungkin bukan benar-benar santo. Atau mungkin malah kamu tak benar-benar ada. Tapi kehangatan yang kau datangkan pagi ini adalah benar-benar nyata kami rasa. Terima kasih mas (atau mbak) Valentine! Selamat merayakan dan berbagi kasih sayang untuk semua..