Wednesday, March 12, 2008

KEPUTUSAN DAN KEBERANIAN

.
Kemarin setelah berbincang-bincang berjam-jam dengan seorang kawan lama, aku teringat cerita perumpamaan yang pernah kubaca. Mungkin karena aku mencoba menganalisa temanku itu. Dan diri sendiri tentu saja.

Dua ekor katak tinggal di tepi danau yang luas dan indah. Daya hidup yang dipancarkan oleh danau itu senantiasa disesap oleh keduanya, membuat mereka menikmati hidup yang nyaman damai dan bahagia. Hingga suatu hari ketika salah satu katak -- sebut saja katak A -- berjalan-jalan menyisir sepanjang danau, ia menemukan pipa panjang yang menyalurkan cairan pekat ke dalam danau. Pipa itu nampaknya coba disamarkan dalam rimbunan semak ilalang. Sebelum ia bisa menyimpulkan arti cairan tersebut, didengarnya dua orang manusia yang sedang berbicara dengan berbisik-bisik bahwa kerusakan total habitat di daerah danau dan sekitarnya akan terjadi dalam waktu kurang dari tiga bulan, akibat pencemaran limbah beracun yang disalurkan ke dalamnya.

Katak A tak tahu siapa manusia-manusia itu. Tapi ia mencium bencana. Dan ia harus secepatnya mendiskusikan dengan sahabatnya, katak B. Segera setelah bertemu, katak A langsung menceritakan temuannya dan mengajak katak B untuk segera meninggalkan danau itu. Namun tak diduga, katak B menolak. Ia beralasan bahwa danau ini adalah rumahnya, adalah hidupnya. Sudah bertahun-tahun ia hidup dari sini, dan keyakinannya mantap bahwa dalam tahun-tahun mendatang danau ini akan tetap menghidupinya. "Aku tak akan pindah. Aku tetap disini." tegas katak B.

Meski katak A berkali-kali mencoba meyakinkannya, katak B tetap pada pendiriannya. "Tak ada tempat yang lebih nyaman daripada danau ini. Dunia luar lebih kejam dari yang bisa kau bayangkan.". Katak A berkata, "Baiklah jika itu keputusanmu. Aku menghargainya. Aku sendiri akan segera mempersiapkan diri untuk mencari tempat yang baru yang lebih aman.". "Silakan.. Dan jaga dirimu baik-baik.." jawab katak B sambil tersenyum. Dan demikianlah akhir diskusi mereka. Sementara waktu tetap berjalan, hari berganti, sampai akhirnya tanpa terasa waktu tiga bulan telah terlewati..

Katak mana yang mati karena tingginya kadar racun di dalam danau? Betapa aneh karena keduanya mati bersamaan. Katak B mati karena memutuskan untuk tetap bertahan, katak A mati karena tak juga punya keberanian untuk pergi meskipun ia sudah memutuskan untuk pindah.

Aku pernah menjadi katak B. Tapi mukjijat kesempatan kedua memberiku nafas baru untuk berpikir dan memutuskan ulang. Dan cerita ini membuatku harus selalu waspada untuk tidak terjebak menjadi katak A. Karena selain aku bosan dengan kekalahan, juga kesempatan ketiga terlalu gamang untuk diandalkan..