Friday, October 12, 2007

ANAKKU

.
Halo salam jumpa!

Perkenalkan aku ini bapakmu
Begitu semua orang bilang karena kau lahir dari perut istriku
Aku sih percaya saja kuyakin kaupun setuju

Antara bapak dan anak selalu ada ikatan batin
Itu juga kata orang tapi sampai detik kamu lahir aku kok belum yakin
Ya sudah kita ngobrol-ngobrol dulu mudah-mudahan rasa itu segera terjalin

Apa kabar anakku?

Sebenarnya dari mana sih asalmu?
Maksudku sebelum kau ada di di rahim ibumu
Aku benar-benar ingin kau beritau
Karena pasti tempatnya tak jauh dari asalku
Dan dimana itu aku tak tau
Terus terang aku lupa setelah aku mengenal dunia
Paling cuma kira-kira dari yang kudengar atau buku-buku filsafat dan agama yang kubaca
Nanti kalo kamu sudah bisa bicara segera kasih tau bapak sebelum lupa ya!

Anakku,

Pertama kali kita bertemu
Aku sebenarnya belum punya perasaan memilikimu
Ya jangan bandingkan aku dengan ibumu
Berbulan-bulan kau diperutnya dan kau tumbuh besar didalamnya
Lha aku cuma mengantar ke dokter sebulan sekali saja
Sambil mendengarkan detak jantungmu ibumu senang aku ikut senang entah kenapa

Kemudian kamu lahir karena ibumu rela mengejan
Sementara aku menunggu diluar tak tau apa yang kucemaskan
Setelah bersih rapi ibumu bahagia menyusui
Aku yang bingung kesana-kesini sok sibuk cari ide apa kamu akan kunamai

Hari berlalu beberapa waktu
Aku bolak-balik menapak jarak menjumpaimu
Maaf ya nak kok rasanya ikatan batin belum datang juga
Yang ada hanya rasa bangga karena sekarang anak aku punya
"Telah datang ke dunia anak kami tercinta" begitu aku menyebar berita

Kadang-kadang aku takut dalam hidupku ada mahluk baru
Tapi aku nikmati saja karena kau memuaskan egoku
Bangga tertawa dipuji wajah mungilmu dari aku kau tiru

Anakku cintaku,

Lama-lama aku mulai menikmati menggendongmu
Sekali-sekali kuganti popokmu kalau kau pipis terserah kapan
Kuperhatikan terus menerus gerakan tubuh dan wajahmu
Senyummu begitu lepas melepas seluruh beban

Kau sentuh pipiku kuelus pipimu juga
Kau mulai berkata-kata tak jelas aku artinya apa
Yang kuyakin kau bahagia dan aku ikut merasa
Betapa hari-hari indah kita lalui bersama
Setiap hal adalah baru dan setiap detik butiran mutiara

Saat sakit atau imunisasi tiba
Senyum dan tawamu hilang sementara
Hatiku iba namun kutabah kau akan semakin kuat melewatinya
Dan kau tumbuh besar sehat ceria

Anakku sayang,

Apa kabar udah makin besar ya sekarang
Setiap hari ada saja tingkah dan ucapanmu membuat heran bercampur senang
Dan perjumpaan bertahun ini membuat aku banyak memikirkan
Akan jadi apa engkau nanti dan apa yang harus kulakukan
Tak terlalu terpikir lagi rasa banggaku meskipun tak pernah terlupakan
Kini kau yang terpenting dalam hidupku menjadi andalan
Melebihi diriku kaulah puncak harapan
Kulakukan apa yang bisa kulakukan demi pertahankan senyuman

Anakku belahan jiwaku,
Tak sadar aku kapan kau tlah mengikatku