Monday, October 8, 2007

IBU

.
Duh Gusti Allah..
Berat sungguh beban ini adakah sepadan berkah
Saat harus kusaksi buah tubuhku mati bersimbah darah
Pemenuhan janjiMu atas setiaku pasrah

Jubah diundi badan ditelanjangi
Kupikul rasa malunya dan kusangga sendiri
Ratusan cambuk dan dera menggelegar
Daging koyak terkupas darah mengalir segar
Setiap jengkal lukanya adalah pedihku menyebar
Nyeri yang nyata kurasa seluruh raga bergetar

Aku menggigil jeri
Imanku terguncang membentur tembok besi
Namun kukeras wajah terus lemah mendampingi
Bersihkan sisa-sisa mengering dengan airmata membasahi
Harumnya laksana anggur kian menjadi

Lalu paku dipalu menembus kaki dan tangan
Darah jantungku muncrat menyembur tak mau berhenti
Erangnya adalah sejuta gaman
Menusuk sukmaku sekujur nurani

Aku menangis terkuras habis
Hatiku perih remuk merintih
Anakku, bisakah kau kugantikan?
Karena dalam takdir sekedar ibu aku berjalan
Mencintaimu melebihi segala keberadaan

Duh Gusti Allah..
Aku sadar rela berserah
Karena Kau hadir tercurah ruah
Dalam dirinya yang Kau tuah

Namun berat sungguh beban ini adakah sepadan berkah
Saat harus kusaksi buah hatiku mati bersimbah darah
Pemenuhan janjiMu atas setiaku pasrah

Ya..
Aku kini diujung pasrah