Wednesday, October 31, 2007

KORUPSI

.
Kau tahu korupsi?
+ Tentu saja! Perilaku hina yang aku benci
Apa itu korupsi menurutmu?
+ Gampang saja. Korupsi adalah mencuri. Titik
Bagaimana bentuk korupsi?
+ Sederhana. Segala penambahan biaya atau pengurangan keuntungan dengan cara yang tidak sah di instansi tempat kita bekerja, dengan maksud untuk dicuri. Titik
Tahukah kau akibat dari korupsi?
+ Jelas. Hilangnya dana dan anggaran yang semestinya untuk rakyat dan bangsa, atau karyawan dan pemilik perusahaan
Kau pernah korupsi?
+ Ah.. Tidak pernah! Aku memerangi korupsi!
Oke. Pernahkan kau membuat orang lain melakukan korupsi? Mulai dari pelicin pengurusan KTP, mencegah tilang, sampai sogokan memperlancar urusan pajak dan proyek-proyekmu?
+ Eee...



:: Seorang pengecut menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan, lalu melimpahkan tanggung jawabnya kepada orang lain ::



Kau bilang tidak pernah korupsi?
+ Tidak! Okelah aku memang pernah mendorong orang untuk korupsi. Tapi sebagian besar karena terpaksa meskipun kuakui banyak juga karena kemalasanku. Tapi setidaknya, bukan aku yang korupsi
Apakah kau memang pernah punya kuasa dan wewenang untuk korupsi?
+ Eee.. mungkin tidak. Karena aku menjalankan usahaku mandiri
Baiklah, sekarang kau kuberikan kesempatan dan kekuasaan untuk korupsi!
+ Tidak akan aku manfaatkan! Aku membenci dan memerangi korupsi! Itu berarti tak mungkin aku sendiri melakukan!
Ini aman sekali. Tak akan ada orang yang tahu. Lagipula nilainya bagi negara sama sekali tak seberapa.. Tapi sangat berarti buat dirimu.
Kau bisa beli hal-hal yang selama ini kau mau namun tak mampu. Kau bisa menyenangkan keluarga dan sahabat-sahabat. Negara juga masih untung besar dari prestasimu. Anggap saja ini sedikit bonus atas semangatmu bekerja keras. Biasa laah..
Orang dengan kecerdasan seperti kamu, harusnya dibayar berlipat-lipat lebih besar. Jika negara belum sempat membuat anggaran baru, mau tak mau kau harus pintar .
Negara tidak akan bangkrut, tapi hidupmu meningkat pesat
Nggak usah sering-sering, sekali ini saja. Tak terasa buat negara, namun kau pasti punya uang lebih untuk menyumbang masjid, pura, dan gereja.
+ Eee..


(Hahaha.. lihatlah! jemarinya bergetar.. Otaknya berputar menimbang-nimbang mencari pembenar.. Tak usah lama menunggu sabar.. Sebentar lagi pasti dianggapnya nafsu sebagai kebutuhan yang wajar..)



:: Seorang munafik berteriak menunjuk hidung orang lain, sementara perbuatan sama yang dilakukannya ditutupi serapat-rapatnya ::



Korupsi, tiap hari diteriaki diperangi
Namun ia bukan saja disana, di televisi dan di koran-koran semata
Ia ada disini, di lingkungan sekitar dan terjadi berulang-ulang hingga tak lagi disadari
Lama-lama ia kita benci karena iri kesempatan tak punya dan bagian kita tak lagi ada

Ngeri.. Tapi pelakunya ya kita-kita ini!

Ketika korupsi sudah menjadi budaya, tak ada cara instan untuk mengatasi
Selain dimulai dari masing-masing pribadi dan keluarga sendiri
Dari hal-hal kecil yang harus direnungkan setiap kali
Kalau tidak, tak akan terpotong masyarakat koruptor, pengecut dan munafik dalam alih generasi