Saturday, October 13, 2007

PUASA

.
Saat akal telah mampu bedakan mana hak mana bukan
Saat itu sesekali puasa diperlukan
Menahan diri dari apa yang sebenarnya sah dinikmati
Mengantar batin ke derajat yang lebih tinggi

Puasa membuka mata nurani
Pada dunia sekitar yang selama ini tak disadari
Disakiti perasaan karena ketidakadilan
Terus menerus dipaksa menyaksikan kesenjangan
Atas nama hak tanpa kepedulian

Puasa harus mengasah empati
Dan empati akan menajam dengan mengalami
Mengalami dan memahami bahwa kecemburuan bukan tanpa alasan
Lalu berbuat semakin banyak bagi sesama yang kekurangan

Baiklah selamat berpuasa dan memenangkan diri
Menjadi tangan Tuhan yang lembut dan tajam hati
Karena dalam diri saudara kita bahkan mereka yang paling hina
Terpancar wajah Tuhan sendiri yang menyapa

Catatan:
Puisi ini bukan untuk orang-orang yang berperilaku buas
Menjadikan puasa sebagai senjata agar kebebasan orang lain berhak mereka rampas
Karena akalnya tak mampu bedakan mana hak mana bukan
Dan tak tahu mengapa nafsu dan cemburu harus ditahan
Sungguh tak mengerti aku apa puasa mereka artikan